Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan
manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan
saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa
kategori, seperti:
1. Aset lancar
Pengertian Aset lancar (Inggris: current asset) dalam akuntansi adalah
jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu
tahun. Contoh aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi
jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. Pada suatu neraca,
aset biasanya dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar.
Perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai
rasio lancar. Nilai ini sering digunakan sebagai tolok ukur likuiditas
suatu perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
2. Investasi jangka panjang
3. Aset tetap
Pengertian Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang memiliki
umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis
aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan
tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain
adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan
bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset
tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali
tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau
penyusutan.
4. Aset tidak berwujud
Pengertian Aset tidak berwujud (Inggris: intangible asset) adalah jenis
aset yang tidak memiliki wujud fisik. Jenis utama aset tidak berwujud
adalah hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan goodwill.
Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset tidak lancar)
dan dapat diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya
tidak lebih dari 40 tahun.
5. Aset pajak tangguhan
6. Aset lain
Sumber: wapedia.com
Semoga membantu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar