Rabu, 19 Desember 2012

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA , VOLUME , DAN LABA



Analisis Biaya –Volume Laba (Analisis Titik Impas)

Yakni merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek.

Dengan Analisis Biaya-Volume Laba perusahaan dapat mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka untuk mencapai perolehan laba yang diharapkan.

Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba :

(1) Volume produk yang dijual, berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa tersebut.
(2) Harga jual produk,atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.
(3) Biaya produksi, adalah biaya yang timbul dari perolehan atau untuk pengolahan suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

Anggapan yang Mendasari Analisis Titik Impas

1. Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya tetap akan selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas, sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan.

2. Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan. Jika dalam usaha menaikkan volume penjualan dilakukan penurunan harga jual atau dengan memberikan potongan harga, maka hal ini mempengaruhi hubungan biaya, volume dan laba.

3. Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan. Penambahan fasilitas produksi akan berakibat pada penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi hubungan biaya-volume- laba.

4. Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika harga bahan baku dan tarif upah menyimpang terlalu jauh dibanding dengan data yang dipakai sebagai dasar perhitungan impas, maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya, volume laba.

5. Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.

6. Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.

7. Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah.

Impas :

Pehitungan dengan Pendekatan Teknis Persamaan
Yakni : y = cx – bx – a , dengan ketentuan : y = laba ; c = harga jual/sa tuan ; b = biaya variabel per satuan ; x = jumlah produk yang dijual dan a = biaya tetap.

Dalam keadaan impas , laba = 0 . Sehingga dapat dibuat suatu persamaan yakni sebagai berikut :

0 = cx – bx – a ® cx = bx + a , sehingga : cx – bx = a
dan a = (c – b)x . Jadi dapat ditentukan x = a/(c-b)

Sedangkan impas dalam rupiah dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : a / (1 – b/c) ® 1 – b/c adalah Contribution Margin Ratio

Diketahui :

1. Harga jual /unit : Rp. 8000
Biaya variabel/unit : Rp. 4800
Volume penjualan : 100.000 unit
Biaya Tetap : Rp. 256.000.000
Dari biaya tersebut biaya tunainya sebesar : Rp. 135.000.000

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui :

• Titik Impas : Rp. 256.000.000 / (8000 – 4800) = 80.000
• (unit)

• Titik Impas (Rp) : Rp. 256.000.000 / (1 – 4800/8000) = Rp. 640.000.000

• Margin of Safety : Jml Penjulan – Titik Impas
: (Rp. 8000 x 100.000) – Rp. 640.000.000 = Rp.160.000.000

• Margin of Safety adalah menunjukkan informasi berapa jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan boleh terjadi, agar penurunan tersebut tidak mengakibatkan perusahaan menderita kerugian.

• Titik Penutupan Usaha (Shut Down Point )
Yakni merupakan titik pada penjualan berapa usaha perusahaan secara ekonomi tidak pantas untuk dilanjutkan.

Titik Penutupan Usaha = Biaya tunai / CMR = Rp. 135.000.000 / 40 % =
Rp. 337.500.000. Ini artinya bahwa pendapatan penjualan di bawah nilai tersebut secara ekonomis tidak pantas untuk dilanjutkan, karena pendapatan penjualan dibawah jumlah tersebut akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu membayar biaya tunainya.

• Degree of Operating Leverage

Yakni menunjukkan % perubahan laba bersih sebagai dampak terjadinya sekian persen perubahan pendapatan penjualan.

Rumus = Laba kontribusi / Laba bersih
(Rp. 800.000.000 – 480.000.000)/Rp. 64.000.000 1) = 5 kali

Yang berarti setiap 1% kenaikan pendapatan penjualan akan mengakibat kan 5% kenaikan laba bersih.

2. Harga jual /unit : Rp. 30.000
Biaya variabel/unit : Rp. 16.500
Biaya Tetap : Rp. 148.500

Maka perhitungan impasnya :

Titik Impas : Rp. 148.500
(30.000 – 16.500) = 11 (unit)

Titik Impas (Rp) : Rp. 148.000
(1 – 16.500/30.000) = Rp. 330.000


Berdasarkan hasil contoh perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa agar perusahaan tidak menderita rugi, perusahaan harus menjual produksinya minimal sebanyak 11 unit atau senilai Rp. 330.000 .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar